Jakarta – Gelombang protes akan menggema di jantung ibu kota. Massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Rakyat Indonesia (Gempari) akan menggelar aksi demonstrasi di Istana Negara dan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 27 Februari 2025.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan permainan harga bawang putih impor yang dinilai merugikan masyarakat.
Menurut Koordinator Aksi, Alfian, ratusan peserta aksi akan berkumpul sejak pagi dan memulai unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan sebelum bergerak menuju Istana Negara dan KPK. Mereka berencana menabur bawang putih busuk di depan kantor kementerian sebagai simbol protes atas dugaan permainan harga yang dilakukan oleh pihak tertentu.
“Kita menyikapi masalah bawang putih, terutama terkait impor yang seharusnya menyejahterakan masyarakat. Namun, karena masih banyak mafia importir yang bermain, justru rakyat yang akhirnya dirugikan,” ujar Alfian saat dihubungi wartawan, pada Rabu, 26 Februari 2025.
Desakan kepada Presiden Prabowo: Berantas Mafia Bawang Putih
Alfian menegaskan bahwa harga bawang putih impor yang semakin melambung merupakan dampak dari praktik mafia yang menguasai pasar. Ia menilai, ketahanan pangan yang selama ini digaungkan oleh Presiden Prabowo harus tetap dijaga agar perekonomian rakyat tetap stabil.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak Presiden Prabowo untuk turun tangan memberantas mafia bawang putih. Gempari juga meminta agar Presiden melalui penegak hukum segera membersihkan jajaran Kementerian terkait dari oknum yang bermain dalam impor bawang putih.
“Pak Zulkifli Hasan sebagai Menko Pangan, dan Pak Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan, diduga kuat sebagai aktor intelektual dalam permainan importir ini,” ungkap Alfian.
Ia berharap aksi ini dapat menarik perhatian Presiden dan menggerakkan pemerintah untuk bertindak tegas. Jika tuntutan tidak direspons, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkannya ke KPK.
Masyarakat Dirugikan, Ekonomi Terancam
Harga bawang putih yang terus meroket telah menjadi beban bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang bergantung pada komoditas ini. Jika mafia importir tidak diberantas, stabilitas ekonomi bisa terganggu dan ketahanan pangan nasional akan semakin terancam.
Aksi yang akan dilakukan Gempari ini menjadi bentuk perlawanan terhadap praktik monopoli yang merugikan rakyat. Dengan adanya desakan ini, diharapkan pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil langkah konkret untuk memastikan kebijakan pangan tetap berpihak kepada rakyat.