Surabaya, – Sebuah kejadian memilukan mengguncang warga Jalan Gunung Anyar Timur, Surabaya, pada Jumat pagi (17/01/2025). Seorang bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan ditemukan terlantar di dekat tempat pembuangan sampah (TPS). Bayi itu terbungkus kain jarik dan diletakkan dalam kantong plastik merah, tanpa ada tanda identitas atau surat apa pun.
Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni, menjelaskan bahwa bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi. “Iya, warga yang melintas menemukan bayi tersebut, kemudian membawanya ke RS Haji untuk mendapatkan penanganan medis,” ujar Iptu Sumianto saat memberikan keterangan.
Kondisi Bayi Saat Ditemukan
Meski ditemukan dalam kondisi mengenaskan, bayi tersebut ternyata sehat. Masih terdapat tali pusar yang menempel di tubuhnya, menandakan bahwa ia baru saja dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan. Menurut keterangan Kapolsek, bayi itu diperkirakan berumur sekitar enam jam saat ditemukan.
“Bayi itu laki-laki, baru berumur sekitar enam jam. Ia ditemukan dalam kantong plastik merah dan dibungkus kain jarik, tanpa pakaian atau surat apa pun,” tambah Iptu Sumianto.
Penemuan bayi ini menimbulkan duka mendalam bagi warga setempat yang merasa prihatin atas nasib bayi tak berdosa tersebut. Banyak yang bertanya-tanya, apa yang membuat seseorang tega meninggalkan bayi dalam kondisi seperti itu?
Tindakan Kepolisian dan Penanganan Medis
Setelah ditemukan, bayi tersebut segera dibawa ke RS Haji Surabaya untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Tim dokter memastikan bahwa bayi berada dalam kondisi stabil dan sehat, meskipun memerlukan pemantauan lebih lanjut untuk memastikan kesejahteraannya.
Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega meninggalkan bayi tersebut. Penyelidikan diawali dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan dan mengumpulkan keterangan dari warga sekitar.
“Kami akan menyelidiki lebih lanjut. Siapa pun yang bertanggung jawab atas tindakan ini akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Iptu Sumianto.
Simpati dari Warga dan Harapan untuk Masa Depan Bayi
Berita penemuan bayi ini cepat menyebar dan memicu simpati dari banyak pihak. Beberapa warga sekitar bahkan mengajukan diri untuk mengadopsi bayi tersebut. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa semua proses adopsi harus melalui jalur resmi dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kisah bayi malang ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kepedulian sosial. Banyak pihak berharap agar bayi tersebut mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan penuh kasih sayang di masa depan.
Penemuan bayi laki-laki ini menyisakan pertanyaan besar dan keprihatinan mendalam. Bagaimana kita, sebagai masyarakat, dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang? Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab dan dukungan bagi ibu-ibu yang mungkin menghadapi kesulitan dalam merawat anak mereka.