Surabaya, Harianradar.com – Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali, secara nasional mulai 11 Januari hingga 25 Januari. Hanya sektor esensial berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat dan konstruksi yang tetap beroperasi 100 persen.
Namun, Pemerintah Kota Surabaya belum berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana kebijakan pemerintah pusat.
“Alasannya, trend Covid-19 di Surabaya masih terkendali. Jadi sampai saat ini Pemkot Surabaya masih berupaya tidak menerapkan PSBB,” kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Rabu (6/1/2021) siang.
Karena melihat dari tren juga sampai saat ini masih terkendali, walau akhir tahun karena kejenuhan warga sehingga melonggarkan protokol kesehatan.
Febri menambahkan, tidak berputus asa, sehingga berbagai upaya penanganan terus dilakukan, termasuk mengeluarkan peraturan wali kota (perwali) tentang protokol kesehatan.
“Meski begitu, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Pemerintah Pusat terkait dengan pengumuman akan diberlakukannya PSBB se-Jawa dan Bali,” ungkapnya.
Pemkot Surabaya belum menerima tembusan dari kabar tersebut. Namun kita akan rapatkan dengan tim Satgas (Covid-19) dan beberapa stakeholder terkait untuk melihat itu
“Karena ini baru kabar kita belum menerima surat resmi dari Mendagri,” jelasnya.
Kalau merujuk informasi yang tersebar di berbagai media massa, Febri menegaskan pasca pemberlakuan PSBB jilid III beberapa waktu lalu pengendalian Covid-19 di Surabaya sudah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan maupun aturan yang hampir sama.
“Dintaranya pengetatan protokol kesehatan di berbagai tempat, pengawasan protokol kesehatan dengan menerjunkan tim swab hunter. Ditambahkan belum dibukanya sekolah, penerapan work from home dan lainnya. Sementara, Pemkot Surabaya dibantu dengan New Man (maskot protokol kesehatan) untuk mensosialisasikan dan mengingatkan masyarakat Surabaya agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (Edi)
