Surabaya – Firli Prafita Sari, mengadu ke Polrestabes Surabaya, karena merasa difitnah dan namanya tercemar di media sosial lantaran dituding mencuri sebuah Handphone di tempat konter Word Trade Center (WTC) Surabaya.
Wanita kelahiran warga Jalan Kedondong Kidul Surabaya, melaporkan akun Facebook bernama Novieta Sari kepada pihak Kepolisian karena dianggap menyebarkan rekaman yang ada gambarnya saat mengantarkan rekannya membeli HP merk Samsung A54.
Dalam postingan akun bernama Novieta Sari menulis caption “Minta tolong barangkali ada yang mengenal pencuri ini, bisa tolong hubungi saya ya 08123034XXX dan dia habis maling handphone konter Samsung A54″.
Postingan tersebut, baru diketahui oleh Firli setelah tiga hari dan ketika pada saat pulang bekerja pada Senin 23 Oktober 2023 pukul 01.00 Wib. Bukan hanya itu fotonya yang disebar, tetapi juga vidio CCTV.
“Setelah saya melihat akun Novieta Sari di akun dan sempat minta klarifiasi dengan menghubungi nomor HP-nya, tapi setelah diangkat sebentar lalu ditutup karena beralasan sudah malam,” ungkap Firli pada Selasa (24/10/2023).
Firli sambil terbata-bata mengaku tidak mencuri karena HP yang dimasukkan ke tasnya merupakan sama mereknya itu miliknya.
“Saya tidak mencuri dan HP yang sama masukkan ke tas itu HP milik saya Samsung A53,” jelasnya sambil menunjukkan HP A53 miliknya.
Firli bercerita, berawal dari kejadian itu pada Kamis (19/10) sekitar pukul 18.30, memang saya mengantarkan temannya ke WTC untuk membeli HP. Sampai di tujuan, melihat-lihat ke konter HP di lantai II WTC tersebut.
Karyawan konter kemudian menunjukkan beberapa pilihan mulai dari HP Samsung A 54, Infinix, dan merek Oppo. Hingga akhirnya teman Firli memilih salah satu HP dan datang dua perempuan diduga karyawan konter ini.
“Mereka bertanya jadi beli yang mana. Kemudian salah satu dari mereka membawa masuk HP satunya lagi mengurus pembayaran HP teman saya,” katanya.
Ia mengaku sempat memegang HP tersebut, namun kemudian menaruhnya kembali di samping air mineral. Dari rekaman CCTV tangannya saat menaruh HP tidak terlihat, malah yang terlihat ketika ia memasukkan HP miliknya sendiri ke tas.
Karena merasa dirugikan atas postingan dan tidak ada itikat baik pemosting, akhirnya melapor ke Polrestabes Surabaya Senin (23/10) sekitar pukul 16.00 Wib, dengan didampingi penasehat hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Pabca Yudha (FPY).
Sementara itu, penasehat hukum Iskandar Laka dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Pabca Yudha (FPY) mengatakan, perlu mempertegas bahwa jika pemilik konter punya bukti kliennya mencuri barang, seharusnya melapor ke polisi dan menunggu proses hukumnya.
Tapi kalau sudah masuk ke media sosial, yaitu Facebook dan Instagram, mempertegas bahwa mereka telah melanggar pasal 27 ayat 3 dan 4, UU ITE.
“Untuk itu kami minta penyidik Polrestabes Surabaya untuk segera melakukan penyelidikan tuntas terhadap pengaduan klien kami yang dituduh mencuri,” kata Iskandar.
Menurut Iskandar, menuduh tanpa dasar sama saja mencemarkan nama baik orang lain dan fitnah. Apabila merasa punya bukti seharusnya tidak mencemarkan melalui media sosial, tapi melakukan upaya hukum. “Untuk itu kami minta keadilan klien kami,” tandas Iskandar.
Sementara itu secara terpisah, Rizal selaku seles pemasaran Samsung mengungkapkan, jadi waktu itu datang dua orang perempuan yang ingin membeli HP, kemudian kami berikan banyak pilihan HP tersebut.
“Karena keterbatasan toko, pada saat kita keluarkan HP seperti, A Xiaomi, B Samsung, dan C Oppo akhirnya usernya tersebut, membeli Oppo. Tapi dengan demo-demo HP yang kami keluarkan dan kita enggak sadar bahwa salah satu dari brand kita yaitu Samsung, diduga diambil sama user yang dimasukkan didalam tasnya,” kata Rizal.
Rizal menjelaskan lagi, problem seperti sudah biasa karena keterbatasan toko kita kalau HP itu ada alarm tapi berhubung dari keterbatasan toko kita dan pada saat itu banyak HP yang kita keluarkan.
Setelah ditanya oleh awak media di konter WTC, awal mengetahui kalau HP itu hilang gimana awalnya? melalui rekaman CCTV pak, “Pihak konter mengetahui kalau HP demo itu hilang bener itu besoknya, pada saat itu HP mau saya pakai demo ke user dan ternyata sudah raib,” pungkas Rizal.