Surabaya, Harianradar.com – Aksi bonek rencana turun jalan dengan massa kurang lebih 5.000 orang yang digagas Bonek atau pecinta Persebaya Surabaya pada hari Jumat (26/3/2021) dipastikan batal. Pembatalan ini terjadi setelah ada kepastian Persebaya Surabaya bisa menggunakan dua stadion kebanggaan Kota Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 November (G10N).
Kepastian didapat berdasarkan hasil keputusan audiensi antara Pemkot Surabaya, Manajemen Persebaya dan Bonek Mania. Audiensi yang dimediasi Kapolrestabes Surabaya ini digelar di Balai Kota Surabaya, Rabu (24/3/2021) siang.
Menurut Husain Ghozali, koordinator Green Nord 27, Bonek berencana melakukan aksi turun jalan akibat konflik antara manajemen Persebaya dan Pemkot Surabaya terkait homebase Persebaya (stadion GBT) dan lapangan latihan (stadion G10N) tidak kunjung menemukan titik temu.
“Harapan saya, temen-temen (Bonek) untuk hari Jumat ini beraktivitas seperti biasa karena kita tidak jadi turun jalan,” ungkap Husain, kepada awak media usai audiensi.
Akhirnya, pihak Pemkot (Surabaya) sudah memberi jaminan tertulis dan ditandatangani hasil yang disepakati bersama tadi. Bukan hanya dua stadion legendaris itu, Pemkot juga mempersilahkan Persebaya menggunakan tiga lapangan Madya di komplek GBT untuk latihan setelah selesai perbaikan, bulan Juni 2021 sesuai ketentuan.
“Acara audiensi tadi sangat guyub, diskusi berjalan lancar, tidak saling menyalahkan, kita melihat Persebaya ke depan, bukan ke belakang,” terangnya.
Hasil Audiensi Walikota Surabaya, Manajemen Persebaya dan Bonek yakni,
1. Persebaya dapat menggunakan GBT untuk pertandingan dan G10N serta 3 lapangan madya di komplek GBT untuk latihan setelah selesai perbaikan yaitu bulan Juni 2021.
2. Sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
3. Persebaya sebagai tim asal Surabaya, dapat prioritaskan dalam penggunaan stadion GBT, G10N dan 3 lapangan madya.
4. Akan diadakan pertemuan rutin 2 bulanan antara Walikota Surabaya Kapolretabes Surabaya, Manajemen Persebaya dan Bonek.
5. Persebaya memprioritaskan pemain asli Surabaya dalam rekruitmen pemain sesuai dengan skill dan kemampuan yang diharapkan Persebaya.
6. Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya.
7. Pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.
(Edi/Ismail)