Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) meminta agar nilai-nilai religius dan Islami tetap menjadi bagian penting dalam arah pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini disampaikan seiring dengan kabar bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Tasikmalaya tengah disusun secara diam-diam, tanpa melibatkan banyak pihak dari elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan. Sorotan Parmusi
Parmusi menegaskan bahwa Kabupaten Tasikmalaya, yang dikenal dengan identitas religius dan kental dengan nilai-nilai Islam, harus menjadikan prinsip-prinsip tersebut sebagai landasan utama dalam perencanaan pembangunan. Organisasi ini khawatir nilai-nilai keislaman bisa terabaikan jika RPJP tidak dirumuskan secara terbuka dan inklusif.
Kritik terhadap Proses Penyusunan RPJP
Sejumlah pihak, termasuk Parmusi, mengkritik penyusunan RPJP yang dinilai kurang transparan. Mereka berharap pemerintah daerah melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya tokoh agama, untuk memastikan arah pembangunan selaras dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Tasikmalaya.
Harapan Parmusi Parmusi menyerukan agar: 1. Nilai-nilai religius-Islami tetap menjadi prioritas dalam RPJP. 2. Proses penyusunan dilakukan secara transparan dan partisipatif dengan melibatkan masyarakat luas.
3. Pemerintah daerah mendengarkan masukan dari organisasi Islam dan tokoh agama untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan spiritual.
Isu ini menjadi pengingat pentingnya menjaga identitas daerah sambil merancang pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.