BANGKALAN – Setiap Tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia merayakan Hari Kesaktian Pancasila.Sebuah momen penting yang berkaitan erat dengan peristiwa bersejarah Gerakan 30 September tahun 1965.
Pada malam 30 September 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan sejumlah anggota militer, yang kemudian dikenal sebagai Gerakan 30 September,Peristiwa ini menjadi ujian besar bagi Pancasila sebagai dasar negara.
Menurut Acek Kusuma Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli (APMP) Jawa Timur bahwa setiap tanggal 1 Oktober kita mengenang dan menjadikan referensi sejarah bagi pemuda pemudi bangsa Indonesia. Dari hal tersebut dapat menjadi bekal anak muda Indonesia untuk menghadapi dinamika kebangsaan.
“Sudah menjadi sebuah keharusan bagi para anak bangsa, para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita,” ungkap Acek, Minggu (01/10/2023).
Dikatakan oleh Acek, Pancasila menjadi pengingat bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan.
“Mari kita belajar dari peristiwa sejarah dan sudah saatnya, seluruh anak bangsa senantiasa disadarkan untuk terus menjaga ikatan kebangsaan dan mencegah retaknya semangat persatuan,” jelasnya.
Selain itu Ketua APMP Jatim menuturkan bahwa ada perjuangan panjang yang harus terus diingat oleh setiap generasi dan menjadi cermin dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut Acek menjelaskan, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan sehari setelah peringatan pemberontakan Gerakan 30 September atau G-30-S. Tujuannya untuk mengingat jasa Pahlawan Revolusi, korban pengkhianatan G-30-S yang ingin menghancurkan Pancasila.
“Hari Kesaktian Pancasila memiliki beberapa makna yang cukup dalam yakni diantaranya sebagai penghormatan terhadap seluruh pahlawan yang berguguran dalam melakukan tugasnya untuk melindungi Pancasila. Kemudian dijadikan sebagai ajang untuk mengingat perjuangan pahlawan sebagai usaha untuk membentengi peranan pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi bangsa danyang makna yang terakhir, yaitu untuk meningkatkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme yang mulai luntur,” tandasnya.
“Lalu apa bedanya Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila? Jika Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa Gerakan 30 September. Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini ditujukan untuk memperingati 5 dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila,” pungkasnya