Surabaya, Harianradar.com – Patut diajungi Dua jempol gerak cepat Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dalam mengusut dan menangkap seorang tersangka pelaku pengeroyokan Zainul Fattah (25) mahasiswa Stikosa AWS yang meninggal dunia beberapa minggu lalu.
Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak menetapkan Dua tersangka terkait kasus pengeroyokan berujung kematian seorang mahasiswa Stikosa AWS, yaitu Zainul Fattah. Dua tersangka adalah Abdul Ghofur (23) dan M Imron (20).
Keduanya warga Kalimas Baru III Lebar Timur, Surabaya.
Kini, alhasil satu tersangka yang berhasil dibekuk mereka ikut saat kejadian pengeroyokan tersebut, diketahui berinisial HS alias Gendon.
Menurut Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Gananta membenarkan kalau anggotanya mengamankan satu tesangka lagi.
“Alhamdulillah, satu tersangka lagi berimisial HS alias Gendon (22) akhirnya diamankan setelah sempat buron,” katanya.
Perlu diketahui, ini berkat kerja sama dengan pihak keluarga, akhirnya Gendon berhasil diamankan, Rabu (28/4/2021).
“Tersangka Gendon, saat ini sudah kami amankan dan sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif. Saat ini, penyidik masih memeriksanya yang diduga melakukan provokasi hingga terjadinya tawuran dan berakhir dengan pengeroyokan dan menewaskan korban Zainul Fattah,” terangnya.
Pengakuan Gendon yang pertama kali mengakui bahwa dirinya memukul adik Supriadi yang bernama Mahfud karena membangunkan sahur menggunakan petasan.
Mahfud merupakan teman Zainul Fattah korban tewas. Saat didatangi korban bersama temannya, Gendon langsung mengaku yang memukul adik Supriadi.
Lanjut Iptu Gananta menambahkan, tersangka ini yang memprovokasi hingga korban bersama temannya emosi lalu terjadi tawuran tersebut.
“Mengenai kepastiannya masih kami dalami dan peran tersangka Gendon,” pungkasnya. (sam/sul)
