Surabaya, Harianradar.com – Tidak ada segala sesuatu yang abadi di dunia ini, tak terkecuali manusia. Kematian pasti akan menimpa siapa saja, tak kenal tempat dan waktu. Oleh karena itu, sebagai manusia, kita hanya bisa mempersiapkan segala sesuatu yang kemungkinan bisa terjadi.
Kematian selalu menyisakan duka yang mendalam bagi setiap orang. Terlebih saat keluarga atau orang-orang terdekat telah menemui ajalnya, tentu hal ini menjadi peristiwa yang memilukan. Sebagai manusia yang masih diberi kesempatan untuk hidup, sudah seharusnya selalu mendoakan orang yang sudah meninggal agar diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Teramat dalam masih nampak terlihat di raut wajah Ana. Kenangan tentang mendiang almarhum adiknya masih menyisakan puing-puing kala bersama saudaranya yang sudah menghadap sang Maha Kuasa.
Rumah yang nampak sederhana di Jalan Tenggumung gang mangga no 17 Surabaya, kini menjadi rumah isak tangis bagi keluarga yang ditinggal terlalu cepat oleh almarhum.
Kematian sang adik dirasanya Nggak ada yang bisa mengerti beratnya perpisahan, terutama tragedi seperti ini. sungguh sangat cepat. Terlebih lagi dengan perihal yang tidak wajar, yaitu dengan cara dibunuh oleh orang yang menaruh rasa dendam asmara pada almarhum.
Ana Mengingatkan, Almarhum Saifudin Sahab meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya dipenuhi luka tusuk akibat sabetan dari sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa adiknya pada Selasa (2/3/21) Kemarin.
“Saya sangat terpukul melihat kematian adik saya, karena selama ini jarang sekali ada permasalahan dengan keluarga, dan lagi almarhum ini sosoknya sangat pendiam,” tutur Ana sembari meneteskan air matanya.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang periang, bahkan dalam kesehariannya adalah membantu sang ayah untuk mengepul barang bekas seperti gelas.
Perlu kita ketahui, pasangan kekasih yang membawanya hingga berujung maut ini, keluarga sudah pernah bertanya kepada almarhum semasa hidupnya.
“Dik, siapa itu pacarmu ta? Bukan istri orang kan?,,, Jangan sampai merusak hubungan orang, kan masih banyak gadis di luar sana,” jelas kakak mengingat memori pertanyaan yang dilontarkannya kepada adiknya semasa hidupnya.
Namun sang adik selalu mengatakan, bahwa pacarnya tersebut bukan suaminya orang dia adalah janda dan anak 2 lalu sudah mengurus perceraian.
Dalam hal ini keluarga almarhum tidak mempermasalahkan lagi atas apa yang menimpa oleh Saifudin.
Namun, hal yang dikuatirkan oleh keluarga Saifudin terjadi. Bak disambar petir di siang bolong pada kemarin Selasa 2 Maret 2021, suara isak tangis warga Tenggumung gang mangga pukul 10.00 Wib tiba riuh dan gemuruh.
Warga berdatangan untuk melihat kondisi dari Saifudin. Bahkan Polisi juga secara cepat datang mengevakuasi korban untuk segera membawanya ke rumah sakit.
Namun sayang, takdir berkata lain. Saifudin menghembuskan nafas terakhirnya karena banyaknya luka yang diderita hingga banyak mengeluarkan darah.
Kendati demikian, keluarga korban hanya bisa berpasrah diri kepada sang maha kuasa atas kematian almarhum. Serta berharap kepada pihak kepolisian agar mampu mengungkap dan menangkap pelaku yang telah menghabisi nyawa adiknya.
“Semoga pelakunya cepat tertangkap dan dapat diberikan hukuman yang setimpal, karena telah menghilangkan nyawa seseorang,” pungkas Ana. (sul/red)