Surabaya – Memasuki usia ke-11 tahun, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadikan momen Hari Lahir (Harlah) sebagai refleksi perjuangan untuk semakin dekat dan mengakar di tengah masyarakat. Bagi PSI, politik bukan lagi sekadar ruang wacana, melainkan aksi nyata yang harus dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat.
Secara nasional, PSI dikenal sebagai partai dengan sikap antikorupsi, keberpihakan pada kelompok rentan, serta energi anak muda yang progresif. Identitas ini dikukuhkan sebagai arah perjuangan PSI di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Surabaya.
Ketua DPD PSI Surabaya, Shobikin, menegaskan bahwa Harlah ke-11 bukan hanya perayaan seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat hubungan langsung dengan masyarakat.
“PSI harus hadir dengan kerja nyata. Tidak boleh berhenti pada slogan atau konten media sosial saja. Surabaya membutuhkan partai yang turun, mendengar, dan menyelesaikan persoalan warga,” tegas Shobikin.
PSI Surabaya berkomitmen menguatkan berbagai program pelayanan publik yang menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat. Termasuk:
Pendampingan dan advokasi bantuan sosial
Perhatian khusus terhadap kelompok rentan
Akses layanan pendidikan untuk keluarga tidak mampu
Ruang gerak bagi komunitas dan anak muda untuk berkarya
Menurut Shobikin, potensi besar yang dimiliki generasi muda di PSI adalah aset utama yang harus diarahkan untuk solusi nyata di lapangan.
“Anak muda PSI punya energi besar. Tugas kita mengarahkannya menjadi gerakan produktif. PSI harus menjadi rumah bagi warga yang menginginkan perubahan,” ujarnya.
Di usia ke-11 ini, PSI Surabaya semakin mantap untuk memperkuat barisan perjuangan dengan bekerja lebih dekat, lebih cepat, dan lebih nyata bagi masyarakat. Harapan besar disematkan bahwa politik kembali ke maknanya semula: menghadirkan manfaat bagi rakyat tanpa sekat.
