Surabaya – Aksi Pencurian di Tempat Ibadah Gegerkan Warga Jalan Kapasari Pedukuhan VI, Surabaya, pada Kamis (21/8/2025) sore. Sebuah kotak amal yang seharusnya menjadi wadah kebaikan umat dibobol oleh seorang pria muda. Peristiwa itu terekam jelas kamera CCTV Kampung.
Rustam, salah satu pengurus musala, mengungkapkan bahwa pelaku yang diperkirakan berusia sekitar (20 tahun), sempat berpura-pura ikut melaksanakan salat berjamaah sebelum melancarkan aksinya.
“Warga sekitar tidak mengenali pelaku,” ujar Rustam saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah salat Ashar selesai, sebagian besar jemaah beranjak menuju undangan hajatan warga. Namun, pelaku tetap tinggal di musala. Pada sekitar pukul 16.30, pengurus mendapati kotak amal dalam keadaan rusak dengan bekas congkelan obeng di bagian atasnya.
“Setelah memeriksa rekaman CCTV, diketahui bahwa pelaku yang sebelumnya ikut salat telah membobol kotak amal sekitar pukul 15.25. Pelaku terlihat keluar dari musala membawa uang hasil curian,” beber Rustam.
Berdasarkan rekaman, pelaku datang berjalan kaki dari arah Kapasari menuju musala. Ia terlihat membawa tas ransel hitam yang diduga berisi alat untuk membobol kotak amal. Bahkan, pengurus menduga pelaku sudah merencanakan aksinya jauh-jauh hari.
“Sebulan sebelumnya, pelaku juga pernah terlihat datang ke musala saat salat Magrib, yang diduga untuk memantau situasi,” tambahnya.
Menurut Rustam, kotak amal tersebut belum pernah dibuka selama satu tahun terakhir. Diperkirakan, jumlah uang yang tersimpan di dalamnya mencapai lebih dari Rp 5 juta. Kasus ini menjadi kali pertama pencurian kotak amal terjadi di Mushola Al Ikhsan.
Kasus segera dilaporkan ke Polsek Simokerto. Polisi langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti untuk menelusuri identitas pelaku. “Sudah dilaporkan ke Polsek Simokerto dan cek lokasi,” ungkap Rustam.
Kebenaran peristiwa ini juga dikuatkan oleh Asep, salah satu jemaah yang ikut salat Ashar. “Ada empat jemaah di shaf belakang, termasuk pelaku. Usai salat, warga pada dzikir, saya lihat pelaku hanya main HP terus,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Didik Tri Wahyudi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum memberikan jawaban.
Aksi pencurian ini menimbulkan keresahan warga sekitar. Bagi jemaah, kotak amal bukan sekadar wadah uang, melainkan simbol kepercayaan umat dalam berbagi rezeki untuk keberlangsungan musala.
Warga berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak kembali terulang. “Kejadian ini menjadi peringatan bagi kami untuk lebih waspada. Semoga pelakunya cepat tertangkap,” ujar salah seorang warga dengan nada prihatin.