WARGA yang melintasi Jembatan Gladak Lanjeng, yang menghubungkan Desa Martajasah dan Desa Keramat, kembali mengeluhkan kondisi penyangga jembatan yang dinilai semakin memprihatinkan.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memastikan bahwa perbaikan jembatan tersebut telah beberapa kali diajukan, namun terkendala anggaran.
Kepala Bidang Bina marga Dinas PUPR Bangkalan, Guntur Setiadi, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengusulkan perbaikan secara menyeluruh, tetapi hingga saat ini belum ter-anggarkan.
“Perbaikan jembatan itu sudah beberapa kali kami ajukan, tetapi selalu terkena refocusing anggaran,” ujarnya.
Guntur menegaskan bahwa kondisi Jembatan Gladak Lanjeng tidak bisa hanya direhabilitasi sebagian, melainkan harus dilakukan rekonstruksi ulang secara total agar struktur tetap aman dan nyaman untuk digunakan.
“Yang jelas, jembatan ini tidak bisa hanya direhab, harus direkonstruksi ulang,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tahun ini banyak anggaran yang mengalami refocusing, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAUM), sehingga beberapa proyek infrastruktur yang direncanakan belum dapat direalisasikan.
Meski demikian, Dinas PUPR Bangkalan tetap berupaya mencari solusi agar perbaikan Jembatan Gladak Lanjeng dapat segera direalisasikan.
Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran pada tahun berikutnya, mengingat pentingnya jembatan tersebut bagi mobilitas masyarakat dan perekonomian lokal.
Warga sekitar berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan keamanan jembatan tersebut sebelum kondisinya semakin memburuk dan berisiko bagi pengguna jalan.
