Bangkalan – Kasus pembunuhan sadis menggemparkan Kabupaten Bangkalan. Seorang mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berinisial EJ, warga Dusun Sumur, Kabupaten Tulungagung, tewas mengenaskan di tangan kekasihnya, seorang pria berinisial M, warga Lantek Timur, Kabupaten Bangkalan.
Pertemuan Berujung Maut
Awal peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 30 November 2024. EJ berencana bertemu dengan M, yang kala itu masih mengikuti program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Setelah berkomunikasi melalui WhatsApp, keduanya bertemu di sebuah kamar kos di Jalan Singosastro, Kraton, Bangkalan, pada Minggu dini hari.
Pagi harinya, M mengajak EJ pindah ke kamar kos lain di daerah Bancaran. Hubungan yang diduga sudah berlangsung lama antara keduanya semakin rumit karena EJ diketahui tengah mengandung dua bulan, hasil hubungan dengan M.
Cekcok Soal Kehamilan Berujung Petaka
Sekitar pukul 17.00 WIB, EJ kembali menemui M setelah bekerja di sebuah warung kopi. Keduanya pergi ke Desa Lantek Barat, Kecamatan Galis, dengan sepeda motor. Dalam perjalanan, M berencana membawa EJ untuk pijat pengguguran kandungan. Namun, rencana tersebut memicu perdebatan sengit.
Korban mengancam akan melaporkan M ke polisi dan senior kampus jika ia tidak bertanggung jawab atas kehamilannya. Ancaman tersebut membuat M tersulut emosi. Saat melintasi jalan sepi di Desa Banjar, M menghentikan sepeda motor, mengambil senjata tajam jenis celurit yang sudah ia bawa, dan menyerang EJ secara brutal.
Pembunuhan yang Keji
Dengan celurit sepanjang 50 cm, M menyerang leher EJ hingga korban berusaha lari. Namun, M terus mengejar dan membacok korban berkali-kali di bagian kepala hingga korban terjatuh. Tidak berhenti di situ, M menggorok leher EJ hingga nyaris putus.
Setelah memastikan korban tidak bernyawa, M menyeret tubuh EJ ke dalam bangunan bekas pabrik dan pergi membeli bensin. Ia kemudian menyiram bensin ke tubuh korban dan membakarnya untuk menghilangkan jejak.
Polisi Lakukan Penyelidikan Intensif
Kasus pembunuhan ini langsung ditangani oleh Polres Bangkalan. “Ini adalah tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan. Kami akan memproses pelaku dengan hukuman seberat-beratnya,” ujar Kapolres Bangkalan.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya menyelesaikan konflik secara bijak dan menghindari tindak kekerasan. Sementara itu, keluarga korban yang terpukul atas kejadian ini berharap keadilan ditegakkan.
Reporter: Jamal.
